DI PUNCAK JAYA PEMENANGNYA ADALAH KONSPIRASI - Ricardus Keiya
-->

Thursday, March 17, 2016

DI PUNCAK JAYA PEMENANGNYA ADALAH KONSPIRASI

author photo


Menulis Fenomena Tentang Papua
Sore itu, salah satu sahabat saya Kurniawan, bercerita tentang keunikan-keunikan yang ada di Papua.  Kurniawan begitu paham tentang informasi-informasi serta pengetahuan  yang mendalam tentang Papua, tetapi sayangnya, Kurniawan hingga saat ini belum perna menginjakan kakinya sedikt pun di bumi Papua. Menurut dia alasanya hanya satu yakni persoalan  mahalnya ongkos. Mahalnya ongkos membuat dia beranggapan bahwa Papua hanya berada dalam dunia khayalannya.
***
Kurniawan begitu semangat, dia berusaha menceritakan pemahamannya tentang Papua.  tetapi  Dari ekspresi-nya bercerita, dapat ditebak sepertnya kurniawan  serasa menyesal menjadi orang Indonesia yang  hingga saat ini  belum bisa berkunjung ke Papua. Kata dia, luar negri misalnya Singapura lebih murah  ketimbang harus  bepergi an ke Papua. 

ketika bercerita, kurniawan seakan mengajak saya masuk dalam dunia khayalannya, dia lalu kemudian melanjutkan ceritanya. Kata dia, Di sana (Papua)  kita bisa menyaksikan pamandangan laut Raja Ampat, kita juga bisa berbangga dengan Puncak yang bersalju. Sahabat saya ini begitu terhipnotis dengan uniknya Pulau matahari terbit itu. Hingga tak  jarang dia meluangkan waktu nya untuk mencari literature-literatur tentang Papua. Dia memiliki  pengetahuan yang cukup luas tentang Papua.
***
Belum lama ini berita tentang penembakan di Puncak Jaya Papua menggemparkan jagad NKRI.  Beberapa media mengabarkan bahwa telah tejadi penembakan oleh sipil bersenjata yang kemudian berujung pada jatuhnya empat korban. ke-empat korban tersebut merupakan  para pekerja atau karyawan  di PT. Moderen. korban yang meninggal tersebut adalah Anis  (pimpinan),  Andi (operator buldoser),  Daud (pembantu operasional buldoser) dan David (operator ekskavator).  Imbas dari peristiwa penembakan tersbut, maka saat ini aparat gabungan TNI/PORLI sedang diterjunkan ke Lokasi kejadian di Desa Agenggen, Distrik Sinak, Puncak.

Terlepas dari kejadian penembakan tersebut saya rasa  ada hal yang menarik menurut saya untuk dilihat. Saya ingin mencoba melihat sebenarnya  siapa pelaku penembakan yang sesunggunya ? menurut saya ada konspirasi yang sedang di bangun di sana.

Saya ingin menjawab siapa sebenarnya pelakunya ?

SIAPA PELAKUNYA  ?

Pada tanggal 16 Maret 2016, Bupati Kabupaten Puncak Papua, Willem Wandik, ketika di mintai keterangannya oleh media Tempo, Ia  menjelaskan bahwa,  yang menjadi  pelaku penembakan adalah kelompok sipil bersenjata di bawah pimpinan Kalenat Telenggen dan Lekagak. Sebagai seorang Bupati dan sekaligus sebagai  putra Papua, tentunya Willem Wandik, tau benar semua yang terjadi di kabupatennya. kemudan Wandik juga tentunya tau benar bagaimana  perubahan-perubahan yang terjadi di kabupatennya. Oleh karena itu, menurut saya  Ia (Wandik)  tidak akan mungkin  sembarangan memberikan opni tentang siapa pelaku penembakan sesunggunya. Alasan utama  Wandik  menduga pelakunya adalah hanya karena kelompok  Kalenat Telenggen dan Lekagak ini selalu melakukan “onar” di wilayahnya tersebut. 

Ok, baik, coba kita pending sejenak dengan pendapatnya si Bupati Wandik. Saya ingin mengajak untuk melihat jawaban dari Frangky Demena. Pendapatnya mengenai kasus penembakan ini juga kemudian  di muat dalam media Tempo.com. Frangky Demena adalah keluarga dari korban penembakan.
ketika dimintai tanggapannya seputar kasus penenmbakan ini, Frangky Demena mengatakan bahawa Ia meresa ada yang  ganjil dengan pelaku penembakan dalam peristiwa ini. Penembakan tersebut, menurut Frangky, sangat janggal, sebab para pekerja yang ditembak oleh kelompok bersenjata bukanlah musuh siapa pun. “Kenapa mereka menembak warga sipil, bukan aparat keamanan saja,” ujarnya.
saya rasa kita akan sepakat dengan pendapat Frangky Demena. sebenarnya jelas Tidak mungkin Sipil bisa dengan bebas menggunakan senjata api. Kira-kira siapa yang memberikan mereka senjata api ?
ahh….. sudahlah mungkn  Hanya Tuhan dan Negara yang tau, kenapa dan mengapa bisa begitu. 


Bupati Wandik sebagai kepalah daerah dan dari Frangky Demena sebagai keluarga korban telah mengutarakan opni mereka, dan  kita adalah kau awam yang tidak mengerti apa yang terjadi di Papua, saya harap kita tidak memprovokasi keadaan, biar ketimpangan informasi tidak terjadi.

***
Kembali lagi ke sahabat saya kurniawan, saya yakin dia tau benar isu tentang penembakan itu. Beberapa jam yang lalu  Dia sempat telfon saya dan berkata. “ bro kasihan ya Negri mu tu selalu di mainkan oleh mereka-mereka yang serahka”. Saya hanya bisa tersenyum saja dan dalam hati saya berkata “seandainya semua orang Indonesia Paham konspirasi yang terjadi di Papua maka mereka akan saya anggap sahabat, sama hal nya ketika saya menganggap kurniawan sebaga orang yang melebihi seorang sahabat. Terlepas dari itu semua, saya ingin doakan semoga suatu saat Kurniawan bisa pergi  ke Papua dan bisa menjadi peneliti berbakat yang menelti tentang Papua. Makasi  pace Kurniawan. pace jawa yang peduli dengan Papua.

Bogor, 17 Maret 2016

ricky 

This post have 2 komentar

1. Dibutuhkan Kritik dan Saran Yang Membangun
2. Kritik dan Saran Harus Sesuai Konten Tulisan
3. Terima Kasih Telah Berkunjung
EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post