Sore
itu, salah satu sahabat saya Kurniawan, bercerita tentang keunikan-keunikan yang ada
di Papua. Kurniawan begitu paham tentang
informasi-informasi serta pengetahuan yang mendalam tentang Papua, tetapi sayangnya,
Kurniawan hingga saat ini belum perna menginjakan kakinya sedikt pun di bumi Papua.
Menurut dia alasanya hanya satu yakni persoalan mahalnya ongkos. Mahalnya ongkos membuat dia
beranggapan bahwa Papua hanya berada dalam dunia khayalannya.
***
Kurniawan
begitu semangat, dia berusaha menceritakan pemahamannya tentang Papua. tetapi Dari
ekspresi-nya bercerita, dapat ditebak sepertnya kurniawan serasa menyesal menjadi orang Indonesia yang hingga saat ini belum bisa berkunjung ke Papua. Kata dia, luar
negri misalnya Singapura lebih murah ketimbang harus bepergi an ke Papua.
ketika
bercerita, kurniawan seakan mengajak saya masuk dalam dunia khayalannya, dia
lalu kemudian melanjutkan ceritanya. Kata dia, Di sana (Papua) kita bisa menyaksikan pamandangan laut Raja
Ampat, kita juga bisa berbangga dengan Puncak yang bersalju. Sahabat saya ini
begitu terhipnotis dengan uniknya Pulau matahari terbit itu. Hingga tak jarang dia meluangkan waktu nya untuk mencari literature-literatur
tentang Papua. Dia memiliki pengetahuan
yang cukup luas tentang Papua.
Belum lama ini berita tentang penembakan di Puncak Jaya Papua menggemparkan
jagad NKRI. Beberapa media mengabarkan
bahwa telah tejadi penembakan oleh sipil bersenjata yang kemudian berujung pada jatuhnya empat korban. ke-empat korban
tersebut merupakan para pekerja atau karyawan
di PT. Moderen. korban yang meninggal tersebut adalah Anis
(pimpinan), Andi (operator buldoser), Daud (pembantu
operasional buldoser) dan David (operator ekskavator). Imbas dari peristiwa penembakan
tersbut, maka saat ini aparat gabungan TNI/PORLI sedang diterjunkan ke Lokasi kejadian di Desa Agenggen, Distrik
Sinak, Puncak.
***
Terlepas dari kejadian penembakan
tersebut saya rasa ada hal yang menarik
menurut saya untuk dilihat. Saya ingin mencoba melihat sebenarnya siapa
pelaku penembakan yang sesunggunya ? menurut saya ada konspirasi yang sedang di
bangun di sana.
Saya ingin menjawab siapa sebenarnya
pelakunya ?
SIAPA PELAKUNYA ?
Pada tanggal 16
Maret 2016, Bupati Kabupaten Puncak Papua, Willem Wandik, ketika di
mintai keterangannya oleh media Tempo, Ia menjelaskan bahwa, yang menjadi pelaku penembakan adalah kelompok sipil
bersenjata di bawah pimpinan Kalenat Telenggen dan Lekagak. Sebagai seorang Bupati dan sekaligus sebagai putra Papua, tentunya Willem Wandik, tau benar semua yang terjadi di kabupatennya. kemudan Wandik juga tentunya tau benar bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi di kabupatennya. Oleh karena itu, menurut saya Ia (Wandik) tidak
akan mungkin sembarangan memberikan opni
tentang siapa pelaku penembakan sesunggunya. Alasan utama Wandik menduga pelakunya adalah hanya karena kelompok Kalenat Telenggen dan Lekagak ini selalu melakukan “onar” di wilayahnya tersebut.
Ok, baik, coba kita pending
sejenak dengan pendapatnya si Bupati Wandik. Saya ingin mengajak untuk melihat
jawaban dari Frangky Demena. Pendapatnya mengenai kasus
penembakan ini juga kemudian di muat
dalam media Tempo.com. Frangky Demena adalah keluarga dari korban penembakan.
ketika dimintai tanggapannya seputar kasus penenmbakan
ini, Frangky Demena mengatakan bahawa Ia meresa ada yang ganjil dengan pelaku penembakan dalam
peristiwa ini. Penembakan tersebut, menurut Frangky, sangat janggal, sebab para
pekerja yang ditembak oleh kelompok bersenjata bukanlah musuh siapa pun.
“Kenapa mereka menembak warga sipil, bukan aparat keamanan saja,” ujarnya.
saya rasa kita akan sepakat dengan pendapat Frangky Demena. sebenarnya jelas Tidak mungkin Sipil bisa dengan bebas menggunakan senjata api. Kira-kira siapa yang memberikan mereka senjata api ?
ahh….. sudahlah mungkn Hanya Tuhan dan
Negara yang tau, kenapa dan mengapa bisa begitu.
Bupati Wandik sebagai
kepalah daerah dan dari Frangky Demena sebagai keluarga korban telah
mengutarakan opni mereka, dan kita
adalah kau awam yang tidak mengerti apa yang terjadi di Papua, saya harap kita
tidak memprovokasi keadaan, biar ketimpangan informasi tidak terjadi.
***
Kembali lagi ke sahabat saya kurniawan, saya yakin dia tau benar isu tentang
penembakan itu. Beberapa jam yang lalu Dia sempat telfon
saya dan berkata. “ bro kasihan ya Negri mu tu selalu di mainkan oleh
mereka-mereka yang serahka”. Saya hanya bisa tersenyum saja dan dalam hati saya
berkata “seandainya semua orang Indonesia Paham konspirasi yang terjadi di
Papua maka mereka akan saya anggap sahabat, sama hal nya ketika saya menganggap
kurniawan sebaga orang yang melebihi seorang sahabat. Terlepas dari itu semua, saya ingin doakan semoga
suatu saat Kurniawan bisa pergi ke Papua
dan bisa menjadi peneliti berbakat yang menelti tentang Papua. Makasi pace Kurniawan. pace jawa yang peduli dengan Papua.
Bogor, 17 Maret 2016
ricky
This post have 2 komentar
Luar biasa gan. Artikelnya sangat bermanfaat.
Replysiap gan
Reply1. Dibutuhkan Kritik dan Saran Yang Membangun
2. Kritik dan Saran Harus Sesuai Konten Tulisan
3. Terima Kasih Telah Berkunjung
EmoticonEmoticon