Pulau di ujung timur nusantara adalah pulau papua. Papua sangat terkenal dengan kekayaan alamnya yang sangat melimpah. Mulai dari tambang hingga flora dan fauna. Di papua semuanya bisa di jumpai. Mulai dari emas, minyak bumi, tembaga, nikel, dan tambang-tambang lainya. Bukan hanya itu saja di papua juga belakangan di jumpai beberapa spesias langka di dunia. Sehingga orang-orang tanpa ragu mengatakan bahwa surga yang hilang itu adalah pulau Papua. Dalam sebuah lirik lagu pun disebutkan bahwa Papua adalah surga kecil yang jatuh ke bumi.
Keriting rambut dan hitam kulit adalah orang-orang yang dipercayakan oleh sang pencipta untuk menjaga dan melestarikan “surga kecil” tersebut. Maka orang-orang yang tidak memiliki ciri tersebut seharusnya dapat menghargai hak-hak mereka.
Duluh orang-orang papua hidup dalam kemakmuran, namun Kini kenyataan-kenyataan pahit menjamah mereka dari semua sendi kehidupan. Air mata seakan tak perna berhenti membasai raut wajah. Dari hari-kehari dari tahun-ketahun mereka harus bermusuhan dengan sesama mereka. Terkadang mereka harus berurusan dengan pemegang timah panas. lalu Hidup di sebuah pulau surga kini bukan lah menjadi jaminan untuk tentram. Karena merka yang tinggal disana selalu dijadikan korban yang bersalah. Kejadian yang tidak masuk dilogika pun selalu terjadi secara silih berganti. Terkadang mereka relah menerima kenyataan untuk dibohongi. Terkadang memungut kaleng kosong menjadi alternatif. Menjadi buruh bagasih pun tak jadi masalah asal perut terisi. Mama-mama yang harusnya berjualan di tempat yang layak malah diijinkan berjualan tempat yang sebenarnya tidak pantas.
Berita kematian silih berganti seakan sedang terjadi pembantaian etnis dipulau emas itu. Hak-hak dasar mereka jadi teruhan kekejaman sebuah system. Tak heran jika teriakan kebebasan sering terdengar.
Zaman ini sudah sangat maju, tetapi kemajuan itu belum perna terjamah hingga ke ujung timur. Bisa mengenal pesawat yang kecil itu saja bagi mereka pengetahuan yang luar biasa besar. Padahal di dunia luar orang-orang sedang berjuang menerbangkan pesawat luar angkasa tanpa awak.
Sungguh sayang kekayaan orang papua diambil tanpa ampun, sedangkan perkembangan pendidikan tak perna terlihat jelas.Disebuah pagi, seorang pejuang sejati itu berdoa kepada Tuhan, lalu ia berkata dengan suara lemah. “ya tuhan apa salah kami, kami dibunuh, kami selalu diaduh domba, mata pencaharian kami dirampas, lalu sekarang kami bingung harus berbuat apa. Apakah kami harus mencari tempat baru agar kami dapat hidup bahagia lagi ? Kehidupan kami ini sudah berada di ujung tanduk. Tuhan kami hanya berharap keajaiban Mu,
karena hanya untuk berharap sesuatu yang mustahil pun selalu disalahkan.
Mudah-mudahan kebenaran di Papua dapat terlihat nyata, dan semua yang terjadi tidak lagi karena kepntingan masing-masing.
This post have 0 komentar
1. Dibutuhkan Kritik dan Saran Yang Membangun
2. Kritik dan Saran Harus Sesuai Konten Tulisan
3. Terima Kasih Telah Berkunjung
EmoticonEmoticon